Wednesday, October 28, 2009

Hari 2: Leipzig, Braunschweig

Leipzig

Setelah bangun pagi, langsung saja menuju kantor Fraunhofer Institute di Leipzig yang mana lumayan jauh dari Hotel sehingga mesti pake taksi. Karena kebetulan hujan lumayan deras juga yang membuat naik Tram menjadi malas. Rapat berlangsung cukup menarik dari jam 10 sampai 12 dari pembicaraan bisnis Diagnostic Tools sampai ke Stem Cell.

Setelah rapat, kuputuskan menyantap nasi goreng ala Vietnam di Restoran Asia, karena perut sudah pengin nasi, untuk menambah kekuatan berpikir dan mengatasi rasa dingin (dibawah 10 derajat). Nasi goreng juga cukup mengatasi kerinduan akan makanan bergaram dan sambal. Restoran Asia lumayan sukses juga di Leipzig apalagi pas waktu makan malam, sehingga ada beberapa orang antri.






Braunschweig

Karena kekenyangan akibat porsi yang relatif banyak, badan jadi lemas dan jantung berdetak keras. Tapi syukur kereta ke Braunschweig akhirnya datang dan saking kenyangnya (campur jetlag) aku bisa tertidur di kereta IC. Sampai Braunschweig Hbf jam 3.30 sore aku langsung pesan taksi menuju hotel yang tak terlalu jauh dan langsung cuci kaki, lalu buka internet untuk mengerjakan beberapa tugas.

Dan jam 6 sore, kawan saya Stefan menjemput untuk mengundang makan malam di Pusat Kota Braunschweig, sebuah restoran sejak 1883 yang menyajikan menu khas Jerman. Menu yang direkomendasikan Stefan berupa Ayam Kalkun Goreng betul-betul sedaaap mantap. Dan tak lupa, karena ini di Jerman maka Bir adalah minumannya. Tapi sayang aku lupa nama Bir buatan Bavaria ini.



Monday, October 26, 2009

Hari 1: Frankfurt, Dresden, Leipzig

Setelah transit di Bandara Changi Singapura selama 1 jam, maka berangkatlah kita ke Jerman. Dan akhirnya setelah menempuh perjalanan yang panjang, akhirnya sampai juga di Bandara Frankfurt Jerman jam 06.00 pagi.






Padahal, pesawat ke Dresden jam 07.00, apa lacur pasti terlambat walaupun sudah pake lari-lari karena harus antri di dua tempat yaitu di Pemeriksaan Passport dan pemeriksaan tiket pesawat. Jadinya, harus nunggu pesawat selanjutnya jam 09.30 dan ternyata itu pun saya jadi waiting list. Tapi untungnya dapat juga tempat duduk walaupun pesawat baru berangkat pukul 10.15.



Sampai kota Dresden jam 11.15 dan ternyata enak sekali disini karena gak ada pemeriksaan Imigrasi, mungkin dikira sudah diperiksa di Frankfurt. Lalu segera meluncur ke Dresden Hbf (Haubtbahnhof/Main Train Station) untuk beli tiket kereta, beli SIM Card untuk HP, dan beli vocer untuk internet.






Setelah itu menuju kantor Fraunhofer FEP Dresden untuk rapat tentang proyek di bidang Coating Material. Itulah tujuan saya ke Dresden. Rapatpun selesain dan saya memutuskan untuk balik ke Dresden Hbf untuk makan siang, dan menunggu kereta ke Leipzig.

Sampaui Leizig, akhirnya masuk Hotel yang cuma 20 Meter dari Leipzig Hbf dan akhirnya bisa mandi, gosok gigi dan merendam kaki. Habis Maghrib penginnya nonton Sinetron tapi gak ada, akhirnya cari makan lah di Leipzig Hbf yang merupakan gabungan dari Stasiun kereta dan Shopping Mall. Makanya, Leipzig sangat saya rekomendasikan untuk dikunjungi, sangat bagus dan muda-mudinya gaul abis kaya Jakarta.

Penginnya mau cari kebab, tapi setalah jalan 40 menit gak ketemu, akhirnya mampir saja di Nordsee, restaurant Franchise daging Ikan.


Sunday, October 25, 2009

Persiapan final ke Jerman

Karena dikabari beberapa teman tentang suhu di Jerman yang berkisar 8 derajat, terpaksa hari ini hunting jaket tebal.

Ternyata beruntung adik gak pergi, sehingga bisa ke Bandara pake mobilnya.

Sekarang siap2 pergi ke Bandara dulu


Ini gambar sudah antri di bandara:



Walapaun sudah antri 3 am sebelumnya, ternyata gak bisa dapat tempat duduk di Gang biar bisa ke WC sering-sering. Ternyata kita bisa pesan tempat duduk beberapa hari sebelumnya ditambah banyak pemesan datang dari Singapura.

Ok, perjalanan bersambung ke Hari Pertama.

Saturday, October 24, 2009

Persiapan ke Jerman

Ternyata banyak juga yang harus dipersiapkan untuk menuju Jerman besok malam. Mulai dari pelembab, sikat dan pasta gigi (karena hotel di Jerman jarang ada), sampo anti ketombe dan juga permen karet sekaligus pemutih gigi.

Besok, rencananya akan naik Lufthansa jam 20.00 transit di Singapore lalu langsung menuju Frankfurt am Main. (Di Jerman ada dua kota Frankfurt, yang satu dialiri sungai Main, dan yang satu dialiri sungai Öder). Frankfurt adalah kota bisnis Jasa Keuangan seperti halnya London dan New York.

Barang-barang lain yang saya siapkan adalah gula arén dan bumbu pecel, ini adalah pesenan teman SMA saya yang tinggal di Stuttgart. Dia ini setelah kawin diboyong suaminya yang kerja disono. Dan sekarang baru hamil akibat perbuatan dengan suaminya pas winter, maklum adem. Kota Stuttgart adalah kota Industri dimana Marcedez Benz lahir dari kota ini, rencanya saya mau diantar lihat museum pembuatan mobil.

Lalu aku beli sedikit bumbu khas Indonesia untuk oleh-oleh kawan saya kandidat Doktor Universitas Eindhoven Belanda. Nanti kita akan ketemu di Amsterdam minggu depan. Maksud tak bawain bumbu, supaya nanti mau balik Indonesia setelah lulus walaupun sekarang sudah lumyan bergelimang Euro hasil bekerja di Lembaga Penelitian.

Barusan saya juga harus ke kantor untuk ambil Headset untuk nanti menelepon ke rumah, kantor, teman dan istri via VOIP dengan software Skype. Sempat juga ke Galeri Indosat Thamrin untuk daftar Roaming, tapi ternyata...kartu Mentari Indosat tidak bisa lagi roaming di Jerman, matilah awak!

Friday, October 23, 2009

Kontroversi Menkes tentang Virus

Setelah terpilihnya kabinet awal minggu lalu, media menyoroti berita seputar gagalnya dr. Nila menjadi Menkes karena tidak lolos uji kejiwaan dan diganti dr. Endang yang tidak ikut tes kejiwaan.

Lalu ditambah pula, bahwa menurut dr. Siti (Menkes lama), dr. Endang yang merupakan jajaran Eselon 2 (anak buah) pernah diskors karena urusan virus H5N1.

Memang banyak kalangan mengacungi jempol dengan keberanian dr. Siti yang menghentikan pengiriman virus ke WHO dengan biaya cuma-cuma, lalu WHO menyerahkan virus ke Perusahaan Riset Amerika untuk membuat antivirusnya dan jika kemudian Pemerintah ingin mendapat antivirus tersebut, harus membeli dengan biaya yang mahal. Karena tentu saja semua pasien Flu Burung ditanggung biayanya oleh pemerintah.

Tapi......yang menjadi pertanyaan saya:
  • Apakah pemerintah kita mencari atau paling tidak berusaha menemukan antivirus Flu Burung?
  • Apakah pemerintah membiayai Lembaga Riset Asing lainnya semisal Eropa, Australia atau Jepang untuk menemukan antivirusnya?
  • Apakah pemerintah membiayai Lembaga Riset Nasional seperti LIPI, BPPT, Universitas, Eijkmann untuk melakukan hal yang sama?

Seandainya jawabnya tidak semua, mending kita kirim ke WHO, lalu WHO yang tender ke perusahaan Riset USA, lalu tinggal kita beli antivirus itu.

Thursday, October 22, 2009

Pengumuman Kabinet Baru

Tadi malam baru saja diumumkan nama-nama kabinet baru yag dinamakan Kabinet Indonesia Bersatu Jilid 2, karena pemimipinnya masih sama dengan yang Jilid 1.

Daftar nama-nama kabinet diumumkan jam 10.00 malam (pukul 22.00 WIB) karena sekarang harus pelantikan. Tak terbayang kalo pelantikannya pagi ini, pasti menteri Kesehatan yang baru tahu terpilih pada saat-saat terakhir akan belingsatan dandan karena namanya Wanita harus persiapan matang.

Kalau saya analisis sekilas, cara untuk menjadi menteri adalah:

  1. Kuliah di Indonesia, lalu berorganisasi, lalu masuk partai politik
  2. Kuliah di Indonesia, berbisnis, lalu masuk partai politik
  3. Kulih di Indonesia, berkarir jadi dosen, lalu jadi pejabat (Rektor atau di Kementrian)
  4. Kuliah di Akademi Militer

Yang susah adalah para lulusan Luar negeri dan menjadi profesional di Perbankan, R&D, Saham, Asuransi dll.

Tuesday, October 20, 2009

Pelantikan Presiden

Hari ini sumpah macet sekali gara-gara banyak jalur dialihkan. Presiden dan Wakil presiden terpilih ternyata sedang dilantik di Gedung MPR. Padahal saya masih di perjalanan, mereka berdua sudah siap disumpah.

Makanya beliau berdua menjadi terpilih, karena pasti telah bangun sejak subuh lalu mandi, gosok gigi, dandan lalu sarapan supaya gak terlambat ke Gedung Parlemen. Berbeda dengan saya yang baru jam 8 berangkat dari rumah.

Selain pengalihan jalur, macet tadi pagi juga karena banyaknya demonstrasi anti neolib dan demo buruh, juga demo tuntaskan korupsi. Status di twitter dan FB kebanyakan juga tentang pelaksanaan sumpah ini, termasuk laporan tentang gagapnya Ketua MPR baru kita.

Dan minggu ini, penyusunan kabinet masih berlanjut.

Monday, October 19, 2009

Susunan Kabinet

Minggu lalu benar-benar sibuk Bapak pemimpin kita untuk pemilihan pasukan kabinet. Dari hasil pantauan berbagai media, tampaklah para pasukan kabinet kita bakal terdiri dari banyak partai. Tapi kita lihatlah besok siang pas pengumuman kabinet ini.

Kabinet adalah pasukan dan punggawa presiden yang terpenting sehingga akan tercipta masyarakat adil makmur sejahtera dan Indonesia berjaya.

Inilah awal Indonesia yang mana presidennya akan dicatat dalam sejarah sebagai presiden pertama yang turun dengan sendirinya, tanpa dikudeta.......

Selamat bekerja dan sukses!

Tuesday, October 13, 2009

Perjalanan Ke Surabaya

Minggu lalu ada tugas ke kota Surabaya mulai Rabu pagi. Habis shubuh langsung saja berangkat ke Bandara Sukarno Hatta, lalu terbang dengan pesawat Garuda penerbangan kedua (pukul 7 in the morning). Hal yang sangat mencengangkan adalah antre check-in yang panjaaaaang kaya lebaran, kemungkinan Hari Rabu adalah hari DL (dinas luar sedunia), terbukti banyaknya pasukan batik dan safari yang antri check-in.



Sampai Surabaya ternyata dijemput oleh partner dari PT PAL, karena harus melewati penjagaan ketat di kompleks TNI.

Uhhh capek juga mau nulis, ini mau pergi beli TV tuner dulu deh

Wednesday, October 7, 2009

Nonton Munas Golkar di Surabaya

Maksud dari judul diatas adalah bahwa saya menyaksikan acara Munas Golkar di TV Hotel di Surabaya, karena sejak hari Rabu pagi kemarin (7 Okt 2009) saya di Surabaya.

Kayaknya, acara Munas partai ini sengaja diblow up agar naik daun, mulai dari iklan di TV tentang klaim dukungan 60% DPD, sampai siaran langsung pemungutan suara untuk pemilihan ketua.

Tapi gak apa2 kok, semoga ke depan Partai di negeri ini mengerucut menjadi dibawah 10 terus saja. Karena demokrasi sudah sangat ditunjukkan di internal partai, sehingga tercipta pemerintahan efektif, sehingga Indonesia makin jaya menjadi kekuatan dunia.

Melihat cuplikan berita dari situs ini , yang terpiliha adalah Bapak Aburizal Bakrie.

PEKANBARU--MI Perhitungan suara putaran pertama Musyawarah Nasional (Munas) VIII Partai Golkar, Kamis (8/10), pukul 03.30 WIB menunjukkan suara Aburizal Bakrie unggul jauh daripada Surya Paloh. (297 vs 239)

Sunday, October 4, 2009

Pelantikan Anggota DPR dan Gempa

Kejadian akhir minggu kemarin sungguh menyedihkan bagi banyak kalangan, anggota DPR dan MPR dilantik di Jakarta dengan biaya mahal, sementara di Padang dan Jambi terjadi gempa dahsyat.

Masyarakat menilai biaya pelantikan terlalu besar, sehingga memboroskan uang negara. Walaupin menurut saya biaya untuk para anggota Legislatif itu biasa-biasa saja untuk ukuran pejabat tinggi negara, untuk menunujukkan bahwa bangsa kita tidak bangkrut.

Tapi yang patut kita cermati adalah kinerja 5 tahun kedepan, semoga mereka bekerja keras untuk membuat peraturan, lalu Pemerintah tegas dalam pelaksanaannya, masyarakat patuh pada aturan tersebut dan pada akhirnya investor percaya, iklim investasi membaik, kompetensi R&D menguat dan Indonesia Jaya!